GRADUATION

28 November 2013 yang lalu saya menjalani prosesi wisuda sarjana Universitas Gadjah Mada setelah sebelumnya pada 30 Agustus 2013 saya dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar S.TP pada sidang pleno fakultas yang disebut dengan Yudisium. Akan saya bahas terlebih dahulu tentang yudisium tersebut.
Terdapat dua yudisium, yudisium jurusan dan fakultas. Yudisium jurusan dilakukan terlebih dahulu sebelum yudisium fakultas. Namun pada intinya, yudisium merupakan rapat antara dosen pembimbing skripsi dengan ‘pejabat’ jurusan maupun fakultas untuk menentukan seorang mahasiswa layak dinyatakan lulus atau tidak berdasarkan pemenuhan prasyarat kelulusan. Prasyarat yang paling utama adalah telah dinyatakan lulus dalam ujian skripsi, judul skripsi tersebut diterima oleh jurusan dan dinyatakan sebagai karya otentik atau bukan plagiat. Adapun persyaratan lainnya lebih bersifat administratif.

Pelaksanaan yudisium di UGM sendiri bervariasi, bergantung pada kebijakan fakultas masing-masing. Di fakultas saya sendiri, yaitu Teknologi Pertanian, yudisium dilaksanakan 5 kali dalam satu tahun yakni Januari, April, Juli, Agustus, dan Oktober. Yudisium Agustus merupakan yudisium khusus yang mana ditujukan agar masa studi mahasiswa tercatat tepat 4 tahun, sehingga dengan semakin banyak mahasiswa yang lulus kurang dari atau tepat 4 tahun semakin banyak pula. Dengan demikian akan berpengaruh pada akreditasi fakultas. ^^

Pada acara yudisium, mahasiswa diwajibakan mengenakan atasan putih dan berdasi, bawahan hitam dan sepatu gelap. Mahasiswa yang lulus, akan dipanggil pada pengumuman hasil sidang pleno yudisium fakultas. Berdasarkan pengalaman saya, sidang pleno dimulai pukul 09.00 dan diakhiri sekitar pukul 11.00. Di akhir sidang, kami bersalaman dengan segenap dosen dan karyawan fakultas yang mengikuti sidang. Taraam setelah itu adalah sesi yang paling menarik, yakni photo session di gedung rektorat UGM.
Sekian mengenai yudisium.

Foto bebas pascayudisium_di dalam dan di depan rektorat UGM_

Well, sekalipun wisuda cuma satu hari, persiapannya memakan waktu juga loh. Sedikit info yang semoga berguna bagi kamu-kamu yang lagi menyiapkan wisuda, utamanya bagi para perantau seperti saya.

1.      Make up dan Kebaya
Yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tempat make up adalah tipe make up yang disukai, budget dan pertimbangan geografis *halah*
Rata-rata mahasiswa menyenangi make up yang natural tetapi tidak terlalu polos, sehingga ketika photo session make up tetap tampak. Dan juga penting untuk diperhatikan adalah awet tidaknya make up tersebut. Cara untuk mengetahui informasi tentang dua hal pokok ini bisa diperoleh dari pengalaman kaka tingkat dan survey langsung ke salon atau juru make up.
Saat survey pastikan jenis kosmetik yang digunakan, biaya, jam mulai make up dan apakah memungkinkan jika juru rias yang datang ke kosan.


Beberapa merk kosmetik yang umum digunakan adalah PAC, Revlon dan Wardah. Merk Revlon dan Wardah dipercayai bisa cukup awet hingga siang hari. Merk PAC relatif lebih murah dibanding merk lainnya namun hasilnya juga cukup baik. Saya sendiri menggunakan campuran antara Revlon dan PAC di salon Larasati daerah Karangwuni. Hasilnya, good enough. Make up tidak terlalu tebal, natural namun bagus dan cukup awet. Paling tidak make up tersebut tidak pecah hingga pukul 11.an dan sekalipun pecah hanya di bagian garis senyum.

Tentang budget, sangat bervariasi. Saya sendiri hanya mengeluarkan Rp125.000,00 sudah termasuk rias kerudung dan Toga. Make up di Gibran berkisar Rp160.000,00, di Priyayi Rp125.000,00 per-3 orang rombongan, dan jika ingin menggunakan jasa make up model, it may cost Rp300.000,00. Untuk menyiasati make up yang agak luntur di siang hari, bawalah bedak dan lipstick untuk touch up ^^

Beberapa contoh kebaya wisuda_Grup picture di Artha Studio

Mengenai kebaya, ada tiga opsi yaitu membeli, menyewa atau meminjam, haha. Jika ingin membeli biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp300.000 untuk kebaya plus jarik standar. Jika menyewa, budget berkisar Rp125.000,00 hingga Rp200.000,00. Bahkan di Larasati menawarkan pula Rp125.000,00 untuk kebaya plus make up. Jika berniat untuk menyewa, BOOKING SESEGERA MUNGKIN. Jika memungkinkan, mulai hunting dan booking dari dua bulan sebelum hari-H. Semakin cepat hunting makin banyak pilihan jenis kebaya yang available.

Waktu itu saya menyewa kebaya di Priyayi (depan MM UGM). Ibu pemiliknya ramah dan dengan senang hati akan memberi kita arahan dan saran mengenai mix and match kebaya yang cocok dengan kita. Dari sisi servis pelayanan jempool deh. Priyayi melayani penyewaan dan pembelian kebaya, namun untuk model kebaya yang disewakan terhitung standar. Eits tapi barangkali tiap tahun beliau menambah koleksi, so just check it out ^^

2.      Penginapan Keluarga
Hal yang superb penting adalah menyiapkan penginapan untuk keluarga. Begitu tanggal wisuda fix diumumkan oleh universitas segera tentukan penginapan, karena umumnya satu bulan sebelum hari-H penginapan-penginapan strategis telah penuh. Saya sendiri saat itu telah meniggalkan jogja pada awal September sehingga untuk kepentingan booking penginapan saya “bergantung” pada info temen yang stay di jogja. Sayangnya, penginapan belum juga saya peroleh hingga dua minggu sebelum hari-H. Alhasil saya mencari info penginapan melalui internet. Website yang bisa dikunjungi antara lain  http://www.infokost.com. Setelah menelepon berkali-kali dan kebanyakan diantaranya telah penuh akhirnya saya menemui sebuah penginapan strategis dan well facilitated serta ramah di kantong, hehe.


Gambar JJ House tampak dalam dan luar
sumber : www.infokost.com

Biaya penginapan beragam pula, berkisar Rp125.000,00 hingga Rp300.000,00 untuk penginapan standar. Penginapan yang dimaksudkan disini meliputi hotel, guest house dan kos-kosan executive. Saya sendiri menginap di kos-kosan executive yaitu kamar kosan yang dapat disewa secara tahunan, bulanan maupun harian. JJ House Gejayan menjadi pilihan saya kala itu, dengan biaya Rp150.000,00 per 2 orang per 24 jam (jam check in sama dengan jam check out), kamar mandi dalam, shower air hangat, AC, TV, kasur ukuran double, parkiran dalam dan lingkungan yang bersih. Murah bukan untuk standar fasilitas yang sedemikian. ^_^ Selain itu, jarak dengan UGM hanya 10 menit menggunakan kendaraan sudah plus macet.

3.      Foto Keluarga
Singkat saja, jika ingin yang praktis, foto wisuda bisa dilakukan di stan-stan studio foto dadakan yang banyak ada di GSP atau di studio foto permanen. Harga yang ditawarkan di stan studio rata-rata Rp150.000,00 untuk 3 foto ukuran 4R. Jika kita merupakan pelanggan pertama biasanya kita bisa menawar untuk bisa memperoleh 4 kali foto. Saya kala itu memilih foto di stan dekat GSP dengan alasan lebih praktis. Namun sayangnya hasilnya kurang memuaskan, hiks.

Bila menginginkan di studio foto saya merekomendasikan Artha Photo Studio yang bertempat di Jalan Kaliurang depan MM UGM. Alasannya, pertama hasil cetakannya bagus, kita diberi waktu satu jam untuk melakukan photo session jadi di akhir kita bisa memilih file mana yang ingin kita cetak. Selain itu fotografernya juga komunikatif mengarahkan pose kita, hehe. Aaand, murah juga loh hanya Rp150.000,00 untuk 4 foto 4R dan 1 foto 12R  dan Rp10.000,00 per satu file foto tambahan . Tidak heran jika studio ini kerap kali sudah full booked sejak H-2 bulan. So, grab it fast!.

Disamping Artha studio ada juga Gibran, Calista, dll. Biaya di Gibran dan Calista relatif lebih mahal dibandingkan Artha. Saya pribadi lebih menyukai hasil cetakan foto Artha dibandingkan Calista. Editingnya lebih bagus dan background fotonya lebih elegan.

Yup, sekian dulu info terkait serba-serbi persiapan wisuda. Tanpa bermaksud mempromosikan merk atau label tertentu yah, ini berdasarkan pengalaman pribadi saja. Hemm tulisan kali ini panjang yak, hehe. Semoga bermanfaat ^_^

Comments

  1. Maaf nih, Tapi kebalik mbak..malah PAC yang lebih mahal dibanding merk-merk lain yang kamu sebutin di atas..coba aja kamu tanya ke toko kosmetik..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts