ESAI 2: PERANKU BAGI INDONESIA_Beasiswa LPDP
Teknolog Pangan dan Kemandirian Pangan Nasional
Berbasis
Kearifan Lokal
Pangan merupakan fondasi
penting bagi sebuah bangsa. Dikatakan demikian karena pangan merupakan
kebutuhan dasar setiap manusia. Negara yang mampu menjamin ketersediaan pangan
bagi rakyatnya secara mandiri akan mampu mencegah ketergantungan terhadap pasokan
pangan dari negara lain. Kondisi ketidakbergantungan tersebut dikenal dengan
kemandirian pangan.
Indonesia memiliki potensi
besar untuk mampu mencapai kemandirian pangan ditinjau dari keragaman pangan
lokal dan ketersediaan sumber daya alam. Indonesia memiliki 77 jenis tanaman
sumber karbohidrat yang dapat diolah sebagai makanan pokok maupun kudapan. Beberapa
wilayah telah memanfaatkan sumber pangan tersebut sebagai produk pangan lokal. Pemberdayaan
kembali pangan lokal di masing-masing daerah diperlukan guna mengurangi
ketergantungan terhadap salah satu jenis pangan tertentu. Sebagai contoh,
pemanfaatan sagu yang merupakan tanaman khas Maluku sebagai makanan pokok di daerah
Maluku dan sekitarnya guna mengurangi ketergantungan pada beras. Jika hal ini
dilakukan secara masiv di seluruh nusantara, ketahanan pangan nasional berbasis
kemandirian pangan akan dapat diwujudkan. Diharapkan pula, pada tahun 2050
disaat kebutuhan pangan dunia diperkirakan meningkat hingga 70%, Indonesia
dapat menjadi salah satu lumbung pangan dunia.
Ketersediaan sumber daya
alam juga harus dioptimalkan pemanfaatannya melalui penanganan pasca panen dan
teknologi pengolahan yang baik. Teknologi penanganan dan pengolahan yang efektif
serta efisien akan mampu meningkatkan nilai guna dan nilai jual komoditas hasil
pertanian. Teknologi tersebut seyogyanya juga dapat diaplikasikan oleh produsen
lokal, sehingga peningkatan nilai jual komoditas tidak hanya dinikmati oleh
produsen besar.
Kontribusi saya untuk turut
mensukseskan kemandirian pangan nasional tersebut saya wujudkan melalui dua hal
yakni diversifikasi dan eksplorasi potensi pangan lokal. Diversifikasi atau
penganekaragaman jenis olahan perlu dilakukan guna menarik minat masyarakat
terhadap pangan lokal. Sedangkan kekayaan sumber pangan dapat dieksplorasi
manfaatnya melalui penggunaan teknologi. Sebagai contoh, Indonesia memiliki beragam
buah-buahan tropis khas yang jika diproses secara tepat dapat menjadi senyawa
flavoring bernilai jual tinggi. Oleh karenanya, dirasa perlu bagi teknolog
pangan untuk melalukan riset guna mendapatkan teknologi pengolahan yang tepat.
Disamping itu juga mengiringinya dengan sosialisasi yang efektif sehingga produk
pangan lokal dapat diserap oleh masyarakat.
Dalam upaya diversifikasi pangan lokal tersebut, peran yang sudah saya lakukan diantaranya melakukan pendampingan kepada industri susu kedelai instan lokal di Yogyakarta bersama rekan HMPPI (Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia) UGM. Kami membuat inovasi teknik pengolahan dengan target penghilangan bau langu produk, perbaikan kemasan dan pelabelan.
Bersama tim KKN unit Garut, upaya
yang kami lakukan adalah mensosialisasikan metode pengolahan kacang tanah
menjadi cookies dan bakpia, pembuatan
jahe instan serta lomba inovasi makanan berbahan dasar singkong. Disamping itu,
guna menginisiasi produksi jahe instan skala industri rumah tangga, kami
membekali masyarakat dengan teknologi pengemasan sederhana menggunakan hand sealer.
Tidak hanya kepada
masyarakat, penanaman semangat pemanfaatan kekayaan alam Indonesia juga
dilakukan kepada pelajar. Dalam program pengabdian mahasiswa PBSB (Program
Beasiswa Santri Berprestasi), kami melaksanakan training pengolahan jagung
menjadi jeli jagung dengan sasaran santri Ponpes. Nurul Falah Yogyakarta. Kami
sertakan pula analisis ekonomi sederhana tentang peluang usaha jeli jagung.
Kedepannya, saya berharap
dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam kemajuan pangan Indonesia
guna mewujudkan kemandirian, ketahanan
dan kedaulatan pangan nasional. Selaku teknolog pangan, saya memiliki dua fokus
utama yakni riset dan pendampingan masyarakat. Pertama, saya berniat menggerakkan
riset terkait pengembangan teknologi pengolahan hasil pertanian, utamanya
pengolahan buah-buahan tropis Indonesia sebagai senyawa flavoring yang memiliki
efek fungsional. Hasil riset ini diharapkan dapat diaplikasikan oleh industri
nasional, sehingga mampu bersaing dengan industri asing. Kedua, melakukan pendampingan
masyarakat guna memacu pertumbuhan industri pangan lokal yang berbasis sosial. Melalui
dukungan dua hal tersebut, saya optimis, kemajuan pangan dan ketahanan pangan
nasional yang berbasis teknologi serta kemandirian pangan lokal dapat
diwujudkan.
Akhir kata, peran saya bagi
Indonesia kedepannya adalah sebagai teknolog pangan yang secara aktif melakukan
riset dalam bidang pengembangan teknologi pengolahan pangan, utamanya
pemanfaatan flavor buah-buahan tropis Indonesia. Selanjutnya, memberdayakan
masyarakat guna mengolah potensi pangan lokal dengan target tercapainya
kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Oleh karenanya, saya berharap dapat
menempuh pendidikan master guna membekali diri dengan keahlian dan keterampilan
yang cukup untuk mewujudkan cita-cita saya bagi Indonesia tersebut.
like this.
ReplyDeletebisa ngak sy mnta format-yg kakk msukkan ke LPdp. maaf sblumnya, soalnya sy juga tertarik u/ bergabung mndptkan beasiswa kakk. in alamat email sy : soelphyta@gmail.com atau Bulgies puspita sari soelphyta. semoga kakk bisa mmbantu :)
Halo mba, maaf baru membalas. Formatnya sesuai yg diminta LPDP mba (sy belum update lagi requirement nya bagaimana), tapi yang paling perlu diperhatikan adalah batasan minimal dan maksimal kata dalam masing-masing essai nya. Semoga sukses! :)
Deleteini bagus banget!!
ReplyDeletehehe, makasi :D
Deletesemoga bermanfaat, good luck!