Seleksi LGD dan Wawancara_Beasiswa LPDP
Tulisan ini pada awalnya merupakan surat elektronik yang saya kirimkan kepada seorang kawan, Paramadina.
Mba diiiin, cerita lengkap wawancaranya kemaren adalah sebagai
berikut, hehe
Seleksi dilaksanakan dua hari, tanggal 22-23. Pada tanggal 22 seleksi
dilaksanakan hingga jam 17 dan tgl 23 sampai jam 12an.
Tanggal 22 pagi jam 8 tet semua peserta musti datang, karena merupakan
pembukaan seleksi wawancara. Setelah pembukaan, kita baru akan tau jadwal
seleksi LGD dan wawancara kita. Saya sendiri jadwal LGD dan wawancara di hari
yang berbeda. LGD ku selasa (22) jam 14.30 dan wawancara rabu (23) jam 9.45.
Setelah pengumuman jadwal tersebut (yg ditempel di papan), atau sekitar jam
10.15, seleksi dan verifikasi berkas dimulai. Ada 2 ruangan untuk LGD dan 7
ruangan untuk wawancara.
1. Verifikasi
berkas
Saya kira proses verifikasi akan berjalan cepat, ternyata
tidak. Ada 7 orang petugas, kita dipanggil satu per satu menunjukkan
kelengkapan dokumen kita (berupa: ijazah, transkrip, surat rekomendasi, toefl, surat
pernyataan yg telah ditempel materai, dan LoA serta surat izin belajar –jika
ada-)
Satu orang memakan durasi kira2 5-8 menit. Karena urut
abjad, saya yg abjad ny akhir, baru dipanggil verifikasi jam 13.30
(pascaistirahat) dan jam 15 semua berkas baru selesai di verifikasi. NB: nanti
kita ga akan dapet konsumsi makan siang, saya kemaren si bawa bekal, hehe.
Waktu itu ijazah saya bukan ijazah asli alias cuma
legalisir, karena ijazah asli ku di depag. Subhanallah, petugas verifikasiku
ternyata alumni Gontor, sehingga dia dg mudah memahami kasus ku. Jadi
Alhamdulillah dengan lancar dan cepat saya menjalani tahap verifikasi.
Anyway, selama proses menunggu tersebut, saya ngobrol2
dengan teman2 baru yg menginspirasi. Ada yg ke UCL, Maastricht dll, dan saya
terus di provokasi untuk ambil ke LN :D
2. LGD
(Leaderless Group Discussion)
Sesuai namanya, di LGD kita tidak diperkenankan untuk
menunjuka seorang pemimpin diskusi. Semua orang punya hak yg sama untuk
berbicara. Kunci LGD adalah bagaimana kita menjaga harmoni kelompok, jadi
lebih ke kemampuan kita bekerjasama dan menghargai orang lai, bukan showing
off.
Sedikit tips, bagi yg kurang bisa berbicara di depan umum,
bisa “menawarkan diri” menjadi notulen, karena bakal punya nilai plus *kata
kakak tingkat*. Tapi kemaren saya engga jadi notulen, saya menawarkan ke mba2
yg agak diem, biar kita semua luluuuss ^^
Ada 2 orang petugas (psikolog) yang mengawasi jalannya LGD.
LGD sendiri terdiri atas 6 orang peserta dengan durasi selama 35 menit.
Pertama-tama kita diberi sebuah artikel, saat itu artikel saya tentang UU No 4
th.2009 tentang mineral dan batu bara (minerba). Kita diminta menjawab 3 pertannyaan
terkait artikel tsb secara berdiskusi. Pertanyaannya lebih kepada apakah kita
setuju atau tidak thd UU tsb, saran apa yg bisa diberikan, dan resume dari
artikel.
Ada 3 orang reviewer yang tersusun atas 2 dosen dan 1
psikolog. Bersyukurnya saya mendapatkan reviewer yang ramah2. Durasi wawancara
maksimal 45 menit, tapi banyak juga yg durasi wawancaranya 20-30 menit saja.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan reviewer (hasil ngobrol
dg teman2):
a. Perkenalkan
diri anda
b. Kegiatan
apa yang dilakukan saat ini? Bekerja/tidak.
c. Kegiatan
apa yang dilakukan semasa kuliah selain mengikuti perkuliahan?
d. Apa
motivasi mengikuti beasiswa lpdp?
e. Mengapa
anda memilih jurusan A? dan kenapa di universitas X?
f. Sudah
ada LoA?
g. Apa
kontribusi studi yang anda ambil tersebut bagi Indonesia? Bagaimana rencana
Anda untuk dapat mengimplementasikan manfaat dari jurusan Anda tsb?
h. Bagaimana
rencana karir anda?
i.
dan hal-hal yang terkait dengan esai serta
rencana studi kita.
NB: waktu itu ada temen saya yg di esainya menyatakan ingin
mendirikan LSM, lalu dia dikejar tentang bagaimana konsepnya. Entah gimana dia
jawabnya, reviewernya bilang bahwa dia belum matang dengan konsepnya. Sadly,
dia finally engga lulus L
tapi pertanyaan itu akan sangat bergantung pada sejauh mana kesan kita dimata revier. Kalo kita dipandang sudah matang, pertanyaannya engga akan sejauh itu.
tapi pertanyaan itu akan sangat bergantung pada sejauh mana kesan kita dimata revier. Kalo kita dipandang sudah matang, pertanyaannya engga akan sejauh itu.
Kalau cerita saya lengkapnya begini, hehe
Saya mendapat giliran wawancara di hari kedua, pukul 9.45.
bersyukurnya hari kedua ini tidak terlalu molor sehingga jam 10 saya udah dipanggil
wawancara. Saat-saat menunggu berasa deg deg an si, tapi Alhamdulillah begitu saya
dengar nama saya dipanggil, deg-deg an nya langsung ilang.
Begitu masuk ruangan, saya sudah disambut oleh senyuman ibu
psikolog cantik, sebelum duduk diajakin bersalaman satu persatu. Dialogny sayarang
lebih begini:
Ibu :
Mba Qurrotul A’yun biasanya dipanggil siapa?
Ak :
Ayun bu
Bapak A :
Ayun apa Ayu?
Saya :
Ayun yang ayu juga boleh pak :D
Semua :
*tertawa*
Ibu : mba nya lucu juga yah, haha. Emm
baik mba ayun silakan memperkenalkan diri, tolong disampaikan juga motivasi
mengikuti beasiswa lpdp, alasan memilih jurusan A dan mengapa di universitas A?
Saya : saya awali dengan ucapan terimakasih
atas kesempatan yang diberikan dilanjut dg perkenalan.
(perkenalan saya berisi nama, asal, univ tujuan,
riwayat pendidikan S1, kegiatan saya saat
ini, dilanjut dengan motivasiku mengikuti beasiswa lpdp) belum sampai saya
menjelaskan alasan saya memilih jurusan ITP di ugm, Bapak A bertanya.
Bapak A : Mba ayun ini ipk nya baik, punya
pengalaman exchange juga, kenapa yak ko milih UGM, engga pengen ke luar negeri
lagi?
Sesi inilah yg bikin panjang, saya sampai
hampir berlinang air mata waktu menjelaskan alasanku (as I already told you).
Bapak B mati-matian memotivasi saya buat study abroad sampai2 beliau mau telfon
ibuku, mintain ijin agar saya dibolehin studi ke luar. Saya ny kekeuh ga mau
ngasi no ibuku, untungnya di formulir ga saya tulis, haha.
Si bapak juga ngekek2 si karena merasa
strategiku menyembunyikan no rumah berhasil :D
Bapak B juga menawarkan saya untuk ikut
IPS, saya jawab “Dari saya, insyaAllah saya bersedia Pak, tapi akan coba saya
komunikasikan kembali dengan keluarga dulu”
Oya, saya juga sempet ditanya sudah ada
rencana menikah dalam waktu dekat atau belum, udah punya calon apa belum,
beliau mengkonfirmasi aja si alasanku apakah Cuma karena ibu atau karena ada
someone special juga, hehe
Akhirnya sampai juga di closing.
Bapak B : dari saya cukup, saya sudah cukup data
tentang kamu sebelumya. Karena sebagai reviewer saya harus mengkonfirmasi data2
yg telah km tuliskan di formulir. Tolong dipikirkan matang2 lagi yah J
Bapak A : lanjut di luar aja ya mba J
Ibu : semoga diberi petunjuk yang
terbaik ya mba J
Tak lupa saya
menyampaikan terimakasih atas motivasi dan inspirasi yang diberikan
kemudian menyalami
beliau satu persatu.
Alhamdulillah pengumuman keluar satu minggu
setelah itu.
GO GO GO mba dinaaa., I’m highly sure that you’ll
get the LPDP and in your expected campus.
ceritanya sangat bermanfaat mbak.. :)
ReplyDeletealhamdulillah :)
Deletesukses mba/mas!
Ceritanya bener2 detail mba Ayun. Terima kasih ya infonya. Perkenalkan aku Faisal, akan mengikuti seleksi wawancara dan LGD LPDP insyaallah tanggal 17-18 juni nanti, jadi lagi browsing2 ttg prosesnya nih.. hhehe.. Sukses buat kamu yah.
ReplyDeleteSama-sama mas Ahmad. Maaf baru membalas.. semoga sukses selalu buat mas Ahmad juga, amin :)
DeleteMakasih banget loh mba Ayun udah share cerita detail macem ini, saya ga sengaja nemu waktu lagi cari-cari cerita orang ttg LPDP. Semoga lanjut sampe pengayaan dan akhirnya jadi grantee LPDP ya :) Sukses buat kita semua!
ReplyDeleteSama-sama mba,.Iya syukurlah saat ini sudah masuk taun kedua jadi awardee lpdp
Deleteamin, sukses buat kita semua :)
wah mbak, gak dapet makan siang atau snack gitu ya mbak? harus bawa sendiri ya jadinya?
ReplyDeletewah.. terima kasih infonya. akhirnya dapat referensi. kebetulan saya akan wawancara tgl 18-20 Mei ini.
ReplyDeleteapakah setiap topik lGD berbeda-beda tiap kelompok atau sama? apa yang paling dinilai dari semua itu? dan apakah ada rentang nilainya?
mohon sarannya? saya agak tegang untuk menuju tahap wawancara dll.
Saya boleh minta izin untuk kopas bukan untuk dimasukan ke blog tapi untuk dipelajari. Terima kasih
salam hangat