Baju Lapis 6 Nan Menawan

-Hanya Kasih Sayang Tulus Yang Mampu Menembus Ruang dan Waktu-

I feel so blessed when I think of you,
Love, support and all the kindness you give
deeply graven in my heart.
You're my inspiration.
I can't go this far without you.
-FRIENDS-

Yogyakarta, 11 Januari 2013
(a day before my long sitting time on the air :P)


TIKET PP
Tiket PP, JOG-JKT-AMSTERDAM-GOTEBORG

H-1 dari keberangkatan ke Swedia,
Aku kira hari ini akan aku lewati dengan banyak waktu bersantai bersama teman2,
pamitan sama anak kosan, ngobrol2 ama aa burjo, tidur awal, singkatnya bakal jadi hari yang menyenangkan diujung kebersamaan dengan orang2 terdekat.
Ternyata semua di luar bayangan indah itu, haha

Pagi hari diawali dengan menguap lebar, karena hari sebelumya aku baru saja kembali dari Jombang, begitu sampai langsung ke kampus, terus nyari sepatu cats sampe jam 20.30-an ama jeng Uni (a.k.a Yuni tri rachmawati).
Langsung dilanjut ama nobar di movie box ama temen2 SP2MP sampe jam 00.30, haha
Segera setelah mandi dll aku mulai lanjut menata baju, jaket, makanan dan oleh2 dari Indonesia. Belum selesai, aku ke kampus mengurus gaji asisten praktikum fermentasi yg lum kunjung turun.
Aku ga bisa meninggalkan Indonesia dengan tenang sebelum menuntaskan kewajiban sebagai koord co-as praktikum fermentasi. Urus punya urus, urusan gaji kelar jam 4an.
Aku sangat terbantu dengan staff pegawai TP yang pada baik hati ^_^

Disambi aku mengurus soal gaji,
aku bertemu Tika, partner penelitianku.
Kami mendiskusikan soal bagaimana kami membawa uang beasiswa kami (kami menerima uang kontan sejumlah ribuan Euro untuk biaya hidup selama 6 bulan di Swedia dari Bu Ria, koordinator program).
Akhirnya kami putuskan untuk menabungkan setengah dari uang tersebut di bank dengan alasan keamanan.
Agaknya aku sedikit menyesali keputusanku itu karena ternyata membawa uang kontan selama perjalanan cukup aman (dengan strategi) dan lebih menguntungkan dari aspek nilai tukar maupun kemudahan dalam perencanaan keuangan.
Di Swedia, rupiah tidak bisa langsung dikonversi ke SEK tapi harus dikonversi ke Euro terlebih dahulu. Sedangkan uang Euro yang kami tabungkan akan dihitung dalam rupiah.
As we know, nilai tukar Rupiah terhadap Euro dan SEK lebih rendah.
Sedikit rugi memang, tapi prioritas saat itu adalah keamanan.

And the story goes to climax..
Sore hari,
Tika dan Mba arni, datang ke kosan untuk mengambil logistik bersama kami.
Beberapa hari sebelumya, kami belanja barang2 yang mungkin tidak dapat kami temui di swedia nanti, tentunya sebagian besar adalah makanan, haha
Barang2 logistik tersebut cukup memberi efek pada berat bagasi kami, 4 kg.
Tika juga memberi kabar bahwa sebagian uang kami tidak dapat ditabungkan di bank M**diri, uang tersebut ditolak karena lecek sehingga mempengaruhi nilai tukarnya -.-'  (padahal di eropa engga).

Bersamaan dengan kedatangan Tika dan Mba Arni,
SMS: "Rik, motornya aku balikin rada entaran yak, ternyata barang2ku masi ada yg perlu dibeli neh :("
Tanpa banyak kabar, Erika dan Demi langsung muncul di depan kamar kosku
"Ayuun, dibantuin apaa? aku bantu beli yuk, aku ama demi pake motor Desi ini"
Subhanallah.. hatiku adem langsung.
Demi dan Erika pun pergi untuk membelikan parfum, peniti dan beberapa hal lain.


Maghrib,
PHONE: "Dek, gimana persiapannya? Nanti malem bobo nya ngajak temen yaa.. ga enak mau pergi jauh tidur sendiri.."
"Alhamdulillah bu, sebagian besar udah ditata, tinggal dikit. Wuidiih bu, haha, biasanya juga tidur sendiri, pengen menikmati tidur awal malem ini ^^
--> hati masi penuh optimistis kala itu

Erika dan demi datang membawa parfum dll beserta banyak barang tambahan,
-kaos kaki tambahan, krim haji nya mamah demi, counter pain, jemuran baju, mukenah tipis (mukenahku yg satu lagi cukup tebel soalnya) dan terminal listrik-
Huwaaa terharu sangat..

Isya..
Aku baru menyadari beberapa kebutuhan kecil seperti jarum jahit, sendal jepit, daleman kerudung cadangan, jepit rambut, belum aku beli. Juga titipan obat2an dari mba Nia.
Aku pun bergegas mencari kunci motor erika. Adik kosanku, Resti menawarkan diri untuk menemaniku.
Kami baru selesai berbelanja sekitar jam 21, sampai di kos, badan dan pikiranku capek.
Kondisi kamar sangat bebrantakan, penuh dengan koper dan barang2 bawaanku.
Melihat barang bawaan yang masih belum tertata, pikiranku makin ruwet.
Sampai2 sms dari teman2 belum sempat ku baca dan ku balas.
Bayangan last night yang bakal jadi malam yang tenang jauuuuuh dari kenyataan.
Lanjut menata baju -masih bersama Resti yang setia menemani-, aku menahan kuat air mata yang ingin jauh.
Aku sendiri yang meminta orang tua ku untuk tidak mengantar ku ke bandara, tapi saat itu aku merasa sangat membutuhkan keluargaku, menemani menyiapkan keberangkatanku.

Usahaku tidak berhasil,
Aku mulai tidak berkata-kata, suaraku menyerak saat Resti mengajakku berbicara.
Dan, aku pun menangis di depan Resti. Belum pernah aku menangis seperti itu sebeelumnya.
Baru sekali itu rasanya aku begitu penat.
Sedih akan berpisah dengan keluarga dan sahabat, rasa was-was akan perjalanan jauh, bagasi yang belum siap, badan yang capek, jenuh... bercampur jadi satu dan meledak malam itu.
Sekuat aku menahan, kata "Capek" pun akhirnya keluar..
Sadar akan pesan ibu agar tidak pernah mengeluh dalam menimba ilmu, aku pun mengucap istighfar dan mencoba kembali menenangkan diri.
Resti helped me a lot in firing myself up.

Satu lagi, aku belum scan dokumen-dokumenku (waktu menunjukkan pukul 21.30)
Aku berniat mengembalikan motor pada erika, aku berencana men-scan dokumenku di kosan dia.
Saat itu Desie, temen kosanku yang punya scanner sedang dalam perjalanan menuju Jogja dari Tangerang.
Ternyata scanner di tempat erika lagi ga bisa dipake :'(
Aku, Resti, Demi dan Erika beramai-ramai ke Jakal mencari tempat scan 24 jam.
Betapa bersyukurnya, ku temui banyak tempat scan 24 jam.
dan..
Selalu ada alasan untuk tersenyum dan berbahagia.
Kami berempat sedikit terhibur  dengan pemandangan di rental. Mas-mas yang ngebantuin scan cukup 'menyehatkan mata' haha
Tawa kami pun mulai muncul lagi. Berbisik-bisik ga jelas, mengarang seknario semu tentang si mas rental, haha #ups :P

ALHAMDULILLAH,
There is only one less thing, my luggage.
Erika dan Demi menginap di kosan ku. Desie sudah sampai kosan. Hati sudah cerah, kami kembali bisa ketawa ketiwi seperti biasanya.
Aku, resti, demi, erika dan desie beramai-ramai menyusun strategi agar berat bagasi dan tas bawaanku memenuhi standar. 23 kg untuk bagasi dan 7 kg untuk hand bag.
4 celana jeans direduksi jadi 3, 2 jaket, 30% baju yg disiapkan, 1 kg kerupuk udang, mie instan, sambal, bumbu rendang, dan barang2 yg berbobot lebih dari 100 gram yg dirasa kurang penting, disingkirkan dari koper.

Pukul 00.30 dan berat koperku masi 25 kg, hand bag 7.5 kg :(
Hampir tidak ada lagi barang yang bisa direduksi. All is mepet :D
Dengan kekuatan otak kanan, diputuskan, sebagian baju akan dibawa menggunakan anggota tubuh alias dipakai berangkat-rangkap.
Dipilihkan baju2 yang memiliki berat cukup signifikan, ditimbang-timbang hingga berat total baju kurang lebih 1.5 kg. Yups, ada 6 baju +1 celana jeans. Itu berarti aku harus memakai baju enam rangkap besok.
Selama di pesawat mungkin bukan masalah, tapi pesawat Jogja-Jakarta take off jam 11 dan aku harus berangkat dari kosan jam 9. Terlebih dianugerahi limpahan cahaya matahari khas negara tropis. Seketika terbayang bagaimana gerahnya besok.
Last but not least, "Penentuan urutan pemakaian baju".
Yah, agenda terakhir malam itu adalah mencoba mengenakan 6 baju itu dan menata urutannya agar besok siap pakai. Dan WAW.. Aku terlihat 6 kg lebih gemuk dari biasanya, haha. Benar2 busana 6 lapis nan menawan.

E6, 12 Januari 2013..
Pagi-pagi sekali Titik dan Lia ke kosan, membawa sarapan dan menawarkan bantuan.
Ya Allah.... terimakasih atas indahnya persahabatan ini.
Titik dan Lia membantu aku mengkopi smeua dokumen penting. Paspor, Residence permit (Visa), Admission and Acceptance letter dari Chalmers, Surat jalan dari jurusan, Tiket pesawat, semua aku copy 10 rangkap. Dan.... cuma 4 rangkap dari masing2 dokumen yang ku bawa -.-"
Ternyata setelah di copy jadi 10 kumpulan2 dokumen menjadi sangat tebal dan berat.
Dokumen2 iitu aku masukkan dalam setiap tas yang ku bawa, dan satu aku taroh di kaos kaki :D
Uang beasiswa aku tempatkan dalam dompet. Aku memakai clemek baju berkantong doraemon yang dibawakan oleh ibu -yg seyogyanya dipakai saat memasak- setelah lapisan baju pertama. Dompet aku taroh di kantong doraemon dan aku kaitkan dengan peniti.

E6, Karangwuni 08.45
Teman2 sekelasku sudah menunggu di depan kosan ternyata.
Mereka mengantarkanku dan Tika ke bandara. Sungguh terharuuuu :3
Resti, Amel, Yuni, demi, Erika, bergantian mengipasiku yang kegerahan karena baju lapis enam ku, haha
Pukul 10 kurang kami sampai di bandara. Sahabat2 kosanku, SP2MP, Tika (temen dari UIN), Pak Nur Cahyanto (Bapak KaJur), Bu Ria, turut pula mengantar hingga bandara. Meski tak diantar orang tua, aku tidak merasa kekurangan kasih sayang :)
Sedih memang akan berpisah dengan teman2, terutama temen Jamaah ceria, karena merka berencana wisuda bulan Mei, sedangkan aku baru pulang Juli. Tapi semua kesedihan tertutup dengan tawa ceria ^_^

11.00 Check In
Terbur-buru karena ternyata pesawat sudah siap untuk take off. #terlalu asyik sayonara, hehe.
Kami bertiga adalah penumpang terakhir Garuda jurusan Jogja-Jakarta yang belum naik. Ceroboh. Dan tidak untuk diulangi.
Saat penimbangan, berat koperku tercatat 23.4 kg. Total kelebihan bagasi dari kami bertiga adalah 12 kg dan kami membayar denda Rp 120.000,00 untuk itu.
Finally, Garuda jurusan Jogja-Jakarta pun take off. Menyisakan kenangan senyuman dan pelukan dari teman2 saat di bandara.
"Enam bulan lagi aku akan menginjakkan kaki kembali disini"

Ini adalah paragraf terakhir dari postingan yang sangaat panjang ini. Saran yang paling aku saranin adalah
"PAKAILAH PAKAIAN BERLAPIS-LAPIS". Gerahknya hanya sebentar, saat masuk bandara sudah full AC, terlebih di pesawat dan saat tiba di negara tujuan yang tengah musim dingin, baju rangkap justru menghangatkan. Saat diperantauan nanti harga baju akan lebih mahal daripada di tanah air. Membawa baju yang cukup banyak akan sangat membantu memenuhi kebutuhan baju dan menolong saat malas mencuci :D
Well, Happy travelling :)

#dedicated to : Jamaah ceria (Erika, Demi, Titik, Naya, Uni, Desie, Lia, Amel, Dian, Eka, Inem), Sodara E6 (Dedek Resti, Mba Enik+mas aris, Tika, Mba Risa), SP2MP (Kaka, Iffah, Azhar, Basis, Topan, Anif, Riza, Hanif, Prio), Sahabat TPHP (Husni, Nurul+pacar, Zulfi, Amel, Anggun, dan semuaaa sodara TPHP), Jeng Atika ria pratieka + sepupu.













Comments

Popular Posts